Senyawa Biner
Senyawa
biner adalah
senyawa kimia yang hanya terbentuk dari dua unsur. Unsur yang terbentuk
tersebut dapat terdiri atas unsur logam dan non logam atau keduanya terdiri
atas unsur non logam.
a.
Senyawa biner yang terdiri atas
unsur logam dan non logam (senyawa ion)
Senyawa
yang terbentuk antara unsur logam dan non logam merupakan senyawa yang
berikatan ion dan membentuk senyawa ion. Ikatan ion terbentuk dari atom yang
bermuatan positif (kation) dan atom yang bermuatan negatif (anion). Kedua atom
tersebut melakukan serah terima elektron. Contohnya:
CaCl2
terbentuk dari ion Ca2+ (kation) dan Cl- (anion).
MgO terbentuk dari
ion Mg2+ (kation) dan O2- (anion).
Secara sederhana, penulisan reaksi pembentukan molekul yang berikatan ion
dengan adanya serah terima elektron sebagai berikut :
Ay+ + Bx- → AxBy
Jika muatan kation
dan anionnya memiliki bilangan yang sama maka bilangan tersebut ditiadakan.
Contohnya :
Ketika
Mg2+ di reaksikan dengan O2- maka reaksi yang terjadi
adalah
Mg2+ + O2- → MgO bukan Mg2+
+ O2- → Mg2O2
Penamaan senyawa ion menurut aturan
IUPAC adalah sebagai berikut:
Nama unsur logam disebutkan terlebih dahulu, kemudian
diberi spasi dan diikuti nama unsur non logam yang diakhiri dengan akhiran –ida. Contoh :
NaCl = Natrium + Klor + ida
NaCl = Natrium klorida
MgBr2 = Magnesium + Brom + ida
MgBr2 = Magnesium bromida
Unsur-unsur logam yang mempunyai bilangan oksidasi lebih
dari satu maka senyawa-senyawanya dibedakan dengan menuliskan bilangan
oksidasinya yang ditulis dalam tanda kurung dengan angka romawi di belakang
nama unsur logam tersebut. Contoh :
FeCl2 = Besi(II) klorida (Fe2+
sebagai kation)
FeCl3 = Besi(III) Klorida (Fe3+
sebagai kation)
Berikut ini merupakan tabel beberapa jenis kation
Nomer
|
Rumus
|
Nama Ion
|
Nomer
|
Rumus
|
Nama Ion
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
|
Na+
K+
Mg+
Ca2+
Sr2+
Ba2+
Al3+
Zn2+
Ni2+
Ag+
Sn2+
Sn4+
|
Natrium
Kalium
Magnesium
Kalsium
Stromsium
Barium
Aluminium
Seng
Nikel
Perak
Timah(II)
Timah(IV)
|
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
|
Pb2+
Pb4+
Fe2+
Fe3+
Hg+
Hg2+
Cu+
Cu2+
Au+
Au3+
|
Timbal(II)
Timbal(IV)
Besi(II)
Besi(III)
Raksa(I)
Raksa (II)
Tembaga(I)
Tembaga(II)
Emas(I)
Emas(III)
|
Berikut ini merupakan tabel beberapa jenis anion
Nomer
|
Rumus
|
Nama Ion
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
|
O2-
F-
I-
Cl-
Br-
S2-
|
Oksida
Fluorida
Iodida
Klorida
Bromida
Sulfida
|
b.
Senyawa biner yang terdiri dari unsur non logam dan non
logam ( senyawa kovalen)
Senyawa yang
terbentuk antara unsur non logam dan unsur non logam merupakan senyawa yang
berikatan kovalen. Cara penamaannya adalah sebagai berikut:
Nama unsur bukan
logam yang keelektronegatifannya lebih rendah disebutkan terlebih dahulu,
kemudian diikuti nama unsur bukan logam yang diakhiri dengan akhiran -ida.
Jumlah atom yang dimiliki oleh senyawa biner disebutkan dengan cara memberi awalan sebagai berikut :
Nomer
|
Nama
|
Nomer
|
Nama
|
1
2
3
4
5
|
Mono
Di
Tri
Tetra
Penta
|
6
7
8
9
10
|
Heksa
Hepta
Okta
Nona
Deka
|
Awalan mono tidak
digunakan pada nama unsur pertama. Contoh penamaan adalah sebagai berikut :
N2O = dinitrogen monoksida CO = karbon monoksida
NO = nitrogen
monoksida CO2 = karbon dioksida
Tidak ada komentar:
Posting Komentar