Kamis, 03 Oktober 2013

Inisiasi Kampung Wisata Kelurahan Ngupasan, Yogyakarta

Sudah lama sekali saya ga blogging. Selama beberapa bulan terakhir ini disibukkan dengan berbagai kegiatan. Kegiatan utamanya yang mendukung perkuliahan, yaitu KKN, PPL dan penyusunan proposal skripsi. :)

Dari berbagai kegiatan tersebut ada beberapa hal menarik yang ga bisa dilupakan. Terutama pada saat pelaksanaan KKN dan PPL. Disana saya diterjunkan langsung di SMA Negeri 10 Yogyakarta dan diminta berKKN di masyarakat sekitar sekolah. Pada kegiatan KKN di Kelurahan Ngupasan, kelompok saya menyusun berbagai program pendukung. Salah satu kegiatan unggulan kami adalah penelitian terkait inisiasi kampung wisata yang hendak digalakan oleh Kampung Ngupasan.

Dalam penelitian, kami membagikan angket dan melakukan survei kepada masyarakat kampung Ngupasan. Dari kegiatan ini didapatkan data sehingga dapat dirumuskan jenis kampung wisata apa yang cocok untuk Kelurahan Ngupasan. Berikut ini artikelnya :).

Artikel Program Unggulan
INISIASI KAMPUNG WISATA NGUPASAN

A.    PENDAHULUAN
Kesejahteraan sesuai yang diamanatkan Undang-Undang dasar adalah suatu hak dari warga Negara Indonesia yang harus diwujudkan terutama oleh pemerintah. Sejak ditetapkannya otonomi daerah, pusat tidak lagi menjadi satu-satunya sumber kebijakan terutama dalam rangka mengembangkan daerah tersebut dan tentu saja akan bermuara pada kesejahteraan masyarakat. Masing-masing daerah mengembangkan diri berdasarkan karakteristik dan potensi masing-masing, hal ini berlaku tidak hanya untuk pemerintahan provinsi, tetapi juga penmerintahan kabupaten, bahkan pemerintahan desa atau kelurahan sekalipun. Salah satu program tingkat desa dan kelurahan yang saat ini sedang digalakan ialah ‘Kampung Wisata’.
Yogyakarta memiliki Malioboro yang merupakan pusat wisata yang dikelilingi berbagai situs budaya yang sangat potensial dan telah dapat menarik wisatawan dari berbagai Negara, tidak hanya dalam negeri saja. Keberadaan wisatawan ini merupakan peluang pasar bagi daerah-daerah disekitar Malioboro. Beberapa daerah sudah menyadari hal ini dan telah mengembangkan diri menjadi kampung wisata. Diantaranya adalah kampung Ketandan yang merupakan kampung wisata bertemakan budaya Tionghoa.
Kelurahan Ngupasan yang juga merupakan salah satu wilayah lokasinya dekat dengan situs-situs budaya, Malioboro, dirasa perlu untuk mengambil peluang pasar yang ada. Kemudian muncul gagasan untuk mengembangkan kampung wisata di Kelurahan Ngupasan.
Konsep Kampung Wisata ialah pengembangan potensi wilayah dari, oleh, dan untuk masyarakat wilayah tersebut dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menarik wisatawan. Sehingga perlu dirumuskan jenis kampung wisata yang sesuai dengn karakteristik dan potensi yang dimiliki daerah. Selain itu, peran masyarakat dan program inisiasi kampung wisata ini sangatlah penting. Pada beberapa kasus, masyarakat enggan berperan karena ketidak tahuan akibat minimnya informasi, sehingga merasa kurang dilibatkan dan menjadi apatis. Penting bagi program inisisasi kampung wisata untuk menjamin pemahaman dan tertampungnya aspirasi masyarakat dalam perencanaan kampung wisata di kelurahan Ngupasan.


B.     PEMBAHASAN
Desa wisata biasanya berupa kawasan pedesaan yang memiliki beberapa karakteristik khusus yang layak untuk menjadi daerah tujuan wisata. Di kawasan ini, penduduknya masih memiliki tradisi dan budaya yang relatif masih asli. Selain itu, beberapa faktor pendukung seperti makanan khas, sistem pertanian dan sistem sosial turut mewarnai sebuah kawasan desa wisata. Di luar faktor-faktor tersebut, sumberdaya alam alam dan lingkungan alam yang masih asli dan terjaga merupakan salah satu faktor penting dari sebuah kawasan desa wisata.
Selain berbagai keunikan tersebut, kawasan desa wisata juga dipersyaratkan memiliki berbagai fasilitas untuk menunjangnya sebagai kawasan tujuan wisata. Berbagai fasilitas ini akan memudahkan para pengunjung desa wisata dalam melakukan kegiatan wisata. Fasilitas-fasilitas yang seyogyanya ada di suatu kawasan desa wisata antara lain: sarana transportasi, telekomunikasi, kesehatan, dan akomodasi. Khusus untuk sarana akomodasi, desa wisata dapat menyediakan sarana penginapan berupa pondok-pondok wisata (home stay) sehingga para pengunjung dapat merasakan suasana pedesaan yang masih asli.
Kelurahan Ngupasan merupakan daerah yang memiliki berbagai etnis, utamanya yakni Jawa dan Tionghoa. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, tradisi dan budaya kurang berkembang di Kelurahan Ngupasan mayoritas warganya bermata pencaharian sebagai pedagang, terutama makanan, baik itu oleh-oleh (makanan khas) maupun makanan sehari-hari. Perlu dirumuskan jenis kampung wisata yang akan dapat mewadahi keberagaman  keberadaan tersebut.  Sehingga muncul 3 alternatif pilihan kampung wisata untuk Kelurahan Ngupasan, yakni angkringan bergaya Tionghoa, sentra makanan khas, dan kampung lampion.
Kegiatan penelitian inisiasi kampung wisata ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada masyarakat Kelurahan Ngupasan untuk mengetahui sampai sejauh mana pengetahuan masyarakatnya sendiri terkait program kampong wisata. Selain itu, pelaksanaan kegiatan ini juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk menampung aspirasi masyarakat terkait pelaksanaan program kampong wisata oleh pemerintah daerah.
Berdasarkan data primer yang diperoleh dari hasil wawancara menggunakan kuesioner kepada responden, diperoleh hasil sebagai berikut:
1.         Informasi mengenai kampung wisata sudah cukup sampai pada masyarakat. Namun, jangkauannya masih harus diperluas lagi agar semua warga akan memiliki pemahaman dan pengetahuan yang sama mengenai inisisai desa wisata tersebut.
2.         Tingkat persetujuan tinggi terhadap innisisasi kampung wisata dari warga kelurahan ngupasan. Untuk sisanya yang tidak memilih jawaban bisa disiasati dengan meningkatkan sosialisasi kampung wisata dan manfaat yang akan diperoleh sehingga tidak adalagi keraguan dalam diri warga untuk menyetujui adanya inisisai kampung wisata.
3.         Jenis kampung wisata yang paling banyak dipilih adalah sentra makanan khas. Hal ini, bia dipahami karena memang sebagian besar warga ngupasan sudah menggeluti bidang tersebut. Hanya saja, persaingan dibidang makanan khas bisa dibilang cukup tinggi sehingga harus benar-benar dibuat konsep yang berbeda dan baru jika dibandingkan dengan yang sudah ada. Adanya campuran budaya Tionghoa pada masyarakat Ngupasan bisa menjadi peluang untuk memberi karakteristik khusus pada kampung wisata yang akan diwujudkan.
4.         Masih sedikit warga yang bersedia menyediakan fasilitas akomodasi. Sehingga penyelenggara nantinya perlu mengadakan kerjasama dengan pihak luar. Atau bisa juga masyarakat secara bersama sama menciptakan fasilitas akomodasi tersebut.

C.     PENUTUP
Program kampung wisata merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan kesejahteraan di Kelurahan Ngupasan. Untuk dapat mewujudkan suatu desa wisata diperlukan dukungan dari berbagai pihak. Tidak hanya warga Ngupasan dan pemerintah daerah saja, namun institusi pendidikan seperti Universitas Negeri Yogayakarta, dapat ikut memegang peranan penting. UNY dapat memberikan peluang dan masukan untuk program kampung wisata ini. Dengan demikian, jika program ini berhasil akan memberikan kebanggaan dan warna tersendiri bagi berdirinya Kampung Wisata Ngupasan.


Laporan Penelitian Inisiasi Kampung Wisata Ngupasan dapat di download di sini

Jumat, 29 Maret 2013

Tata Nama Senyawa Biner



Senyawa Biner
Senyawa biner adalah senyawa kimia yang hanya terbentuk dari dua unsur. Unsur yang terbentuk tersebut dapat terdiri atas unsur logam dan non logam atau keduanya terdiri atas unsur non logam.
a.      Senyawa biner yang terdiri atas unsur logam dan non logam (senyawa ion)
Senyawa yang terbentuk antara unsur logam dan non logam merupakan senyawa yang berikatan ion dan membentuk senyawa ion. Ikatan ion terbentuk dari atom yang bermuatan positif (kation) dan atom yang bermuatan negatif (anion). Kedua atom tersebut melakukan serah terima elektron. Contohnya:
CaCl2 terbentuk dari ion Ca2+ (kation) dan Cl- (anion).
MgO terbentuk dari ion Mg2+ (kation) dan O2- (anion).
Secara sederhana, penulisan reaksi pembentukan molekul yang berikatan ion dengan adanya serah terima elektron sebagai berikut :
Ay+ + Bx- → AxBy
Jika muatan kation dan anionnya memiliki bilangan yang sama maka bilangan tersebut ditiadakan. Contohnya :
            Ketika Mg2+ di reaksikan dengan O2- maka reaksi yang terjadi adalah
Mg2+ + O2- → MgO bukan Mg2+ + O2- → Mg2O2
            Penamaan senyawa ion menurut aturan IUPAC adalah sebagai berikut:
Nama unsur logam disebutkan terlebih dahulu, kemudian diberi spasi dan diikuti nama unsur non logam yang diakhiri dengan akhiran –ida. Contoh :
NaCl = Natrium + Klor + ida
NaCl = Natrium klorida
MgBr2 = Magnesium + Brom + ida
MgBr2 = Magnesium bromida
Unsur-unsur logam yang mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu maka senyawa-senyawanya dibedakan dengan menuliskan bilangan oksidasinya yang ditulis dalam tanda kurung dengan angka romawi di belakang nama unsur logam tersebut. Contoh :
FeCl2 = Besi(II) klorida (Fe2+ sebagai kation)
FeCl3 = Besi(III) Klorida (Fe3+ sebagai kation)
Berikut ini merupakan tabel beberapa jenis kation
Nomer
Rumus
Nama Ion
Nomer
Rumus
Nama Ion
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Na+
K+
Mg+
Ca2+
Sr2+
Ba2+
Al3+
Zn2+
Ni2+
Ag+
Sn2+
Sn4+

Natrium
Kalium
Magnesium
Kalsium
Stromsium
Barium
Aluminium
Seng
Nikel
Perak
Timah(II)
Timah(IV)
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.


Pb2+
Pb4+
Fe2+
Fe3+
Hg+
Hg2+
Cu+
Cu2+
Au+
Au3+

Timbal(II)
Timbal(IV)
Besi(II)
Besi(III)
Raksa(I)
Raksa (II)
Tembaga(I)
Tembaga(II)
Emas(I)
Emas(III)


Berikut ini merupakan tabel beberapa jenis anion
Nomer
Rumus
Nama Ion
1.
2.
3.
4.
5.
6.

O2-
F-
I-
Cl-
Br-
S2-
Oksida
Fluorida
Iodida
Klorida
Bromida
Sulfida

b.      Senyawa biner yang terdiri dari unsur non logam dan non logam ( senyawa kovalen)
Senyawa yang terbentuk antara unsur non logam dan unsur non logam merupakan senyawa yang berikatan kovalen. Cara penamaannya adalah sebagai berikut:
Nama unsur bukan logam yang keelektronegatifannya lebih rendah disebutkan terlebih dahulu, kemudian diikuti nama unsur bukan logam yang diakhiri dengan akhiran  -ida. Jumlah atom yang dimiliki oleh senyawa biner disebutkan dengan  cara memberi awalan sebagai berikut :
Nomer
Nama
Nomer
Nama
1
2
3
4
5
Mono
Di
Tri
Tetra
Penta
6
7
8
9
10
Heksa
Hepta
Okta
Nona
Deka

Awalan mono tidak digunakan pada nama unsur pertama. Contoh penamaan adalah sebagai berikut :
N2O = dinitrogen monoksida                         CO = karbon monoksida

NO = nitrogen monoksida                              CO2  = karbon dioksida

Perbandingan Kurikulum 2006 dengan Kurikulum 2013

Perbandingan Kurikulum 2006 dengan Kurikulum 2013

No
Kurikulum 2006
Kurikulum 2013
1
Dikenal istilah Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
Istilah SK diubah menjadi Kompetensi Inti (KI), istilah KD tetap digunakan.
2
Dalam SK secara langsung disebutkan materi yang akan dipelajari. KD merupakan penjabaran dari SK.
Materi inti tidak diketahui, hanya menjabarkan nilai dan akhlak yang harus dikembangkan, sehingga dikatakan antara KI dengan KD yang ada kurang dapat berkaitan. KD yang merupakan penjabaran dari KI dianggap “Ga Nyambung”
3
Penyampaian materi dan melakukan eksperimen diselaraskan. Eksperimen dapat dilakukan kapan saja pada semua materi.
Pada awalnya difokuskan untuk penyampaian materi, kemudian eksperimen dilakukan di akhir.
4
Tidak ada SK dan KD yang di ulang- ulang setiap tahunnya untuk kelas X, XI, XII.
KI dan KD di awal untuk semua kelas (X, XI, XII) sama. Artinya KI dan KD tersebut di ulang setiap tahunnya untuk semua kelas. Hal ini sangat membingungkan.
5
Tidak memiliki kompetensi yang berkaitan dengan pengembangan karakter peserta didik.
Setiap kompetensi menekankan pada pengembangan karakter mulia peserta didik.


Analisis:
Secara keseluruhan, konsep yang dimiliki kurikulum 2013 lebih baik dibandingkan kurikulum 2006. Hal ini dikarenakan dalam kurikulum 2013, guru dituntut untuk tidak hanya sekedar menyampaikan materi namun juga mengajarkan nilai- nilai positif untuk membangun karakter peserta didik. Kurikulum 2006 belum mampu menggambarkan sikap- sikap yang harus dikembangkan untuk peserta didik, karena kompetensi yang dibutuhkan untuk pengembangan karakter tidak terakomodasi di dalamnya. Kurikulum 2013 lebih peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional maupun global. 

Walaupun lebih baik karena sudah menekankan terhadap pengembangan karakter, namun kurikulum 2013 ini tetap harus dikaji. Kurikulum ini belum bisa langsung diterapkan karena dibutuhkan persiapan yang matang untuk didapat diperoleh hasil yang diinginkan. Pemerintah perlu memperhatikan lagi KI dan KD sehingga dapat ditafsirkan secara jelas oleh para pelaksana pendidikan. Kesiapan perangkat pembelajaran dan sosialisasi sangat diperlukan. Pemerintah juga perlu memperhatikan kemampuan guru secara umum dalam menjabarkan kurikulum yang ada. 

Selain itu, evaluasi terhadap kurikulum 2006 juga tidak terburu- buru ditafsirkan. Hasil evaluasi perlu dianalisis secara mendalam, diidentifikasi kelemahan dan kelebihannya.  Tidak perlu terburu- buru dilaksanakan, karena persiapan yang kurang tidak akan membuahkan hasil yang maksimal. 

Filsafat Ilmu: Landasan Keilmuan dan Perkembangan Logika Zaman Yunani Kuno


Perbedaan Landasan Keilmuan Matematika, Kimia dan Agama:

Landasan Keilmuan
Matematika
Kimia
Agama
Ontologi
Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistimatik
Kimia adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, perubahan serta energi yang menyertai perubahan suatu materi.
Ilmu agama adalah ilmu yang mempelajari sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa
Epistemologi
Ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar
Ilmu kimia diperoleh dari proses nalar ilmiah atau metode ilmiah.
Ilmu agama berasal dari keyakinan (tidak membutuhkan pembuktian)
Aksiologi
Matematika dikatakan sebagai “Ratunya ilmu pengetahuan” dan digunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan lain
Berbagai ilmu kimia digunakan untuk mencapai tujuan tertentu bagi manusia
Memberi kedamaian dan ketentraman jiwa bagi penganutnya


Perkembangan Logika Sejak Zaman Yunani Kuno


Sejarah logika adalah studi tentang perkembangan ilmu inferensi yang valid (logika). Logika formal dikembangkan pada zaman kuno di Cina , India , dan Yunani . Logika Yunani, khususnya logika Aristoteles , menemukan aplikasi luas dan penerimaan dalam sains dan matematika.Logika  Aristoteles dikembangkan lebih lanjut oleh Islam dan Kristen filsuf di Abad Pertengahan ,mencapai titik tinggi di pertengahan abad ke-empat belas. Periode antara abad keempat belas dan awal abad kesembilan belas sebagian besar salah satu penurunan dan mengabaikan, dan dianggap sebagai mandul oleh setidaknya satu sejarawan logika.
Perkembangan logika di awal kemunculannya dikemukakan oleh socrates. Kemudian disusul oleh beberapa filsuf yang sealiran seperti plato dan Aristoteles. Pada masa yang sama juga berkembang beberapa ilmu logika, namun tidak sealiran dengan ketiga filsuf di atas. Seperti logika epistemologi, logika tradisional serta logika multivalued. Filsuf logika epistemologi seperti Boethius. Filsuf logika tradisional seperti Zeno dan Stoies.
Pencapaian besar dari Yunani kuno adalah untuk menggantikan metode empiris oleh ilmu pengetahuan demonstratif. Studi sistematis ini tampaknya telah mulai dengan sekolah Pythagoras pada akhir abad keenam SM. Fragmen bukti awal yang diawetkan dalam karya-karya Plato dan Aristoteles, dan gagasan dari sistem deduktif mungkin dikenal di sekolah Pythagoras dan Platonis Akademi. Terpisah dari geometri, ide pola argumen standar ditemukan dalam iklan absurdum reductio digunakan oleh Zeno dari Elea, sebuah pra-Socrates filsuf abad kelima SM.
Perkembangan logika modern jatuh ke sekitar lima periode: Periode embrio dari Leibniz sampai 1847, ketika gagasan tentang kalkulus logis dibahas dan dikembangkan, terutama oleh Leibniz, tetapi tidak ada sekolah dibentuk, dan upaya periodik terisolasi ditinggalkan atau pergi tanpa diketahui. Kemudian, periode aljabar dari Boole 's untuk Analisis Schröder 's Vorlesungen. Pada periode ini ada praktisi lebih, dan kesinambungan pembangunan.
Logika telah kembali pada pertengahan abad kesembilan belas, pada awal periode revolusioner ketika subjek berkembang menjadi suatu disiplin ketat dan formalistik yang teladan adalah metode yang tepat digunakan dalam pembuktian matematika . Perkembangan logika yang disebut modern "simbolis" atau "matematika" selama periode ini adalah yang paling signifikan dalam sejarah dua ribu tahun dari logika, dan ini bisa dibilang salah satu peristiwa paling penting dan luar biasa dalam sejarah intelektual manusia.
Kemajuan dalam logika matematika dalam beberapa dekade pertama abad kedua puluh, terutama yang timbul dari karya Gödel dan Tarski, memiliki dampak yang signifikan terhadap filsafat analitik dan logika filosofis, terutama dari tahun 1950-an dan seterusnya, dalam mata pelajaran seperti logika modal, logika sementara, deontic logika, dan logika relevansi. Dari 1910 hingga 1930-an, yang melihat perkembangan metalogic, dalam finitist sistem Hilbert, dan sistem non-finitist dari Löwenheim dan Skolem, kombinasi logika dan metalogic dalam pekerjaan Gödel dan Tarski. Gödel 's Teorema ketidaklengkapan tahun 1931 adalah salah satu prestasi terbesar dalam sejarah logika. Kemudian pada tahun 1930 Gödel mengembangkan gagasan set-teori constructibility .
Nama-nama Gödel dan Tarski mendominasi tahun 1930-an, periode penting dalam pengembangan metamathematics - studi matematika menggunakan metode matematis untuk menghasilkan metatheories, atau teori matematika tentang teori-teori matematika lainnya. Investigasi awal ke metamathematics telah didorong oleh Program Hilbert . yang berusaha untuk menyelesaikan krisis yang sedang berlangsung di dasar matematika dengan mendasarkan semua matematika untuk satu set terbatas dari aksioma, konsistensi membuktikan dengan "finitistic" berarti dan memberikan suatu prosedur yang akan memutuskan kebenaran atau kesalahan pernyataan matematika. Bekerja pada metamathematics memuncak dalam karya Gödel, yang pada tahun 1929 menunjukkan bahwa diberikan kalimat orde pertama adalah deducible jika dan hanya jika secara logis berlaku - yakni benar dalam setiap struktur bahasa nya. Hal ini dikenal sebagai Teorema Gödel 's kelengkapan. Setahun kemudian, ia membuktikan dua teorema penting, yang menunjukkan program yang Hibert untuk menjadi terjangkau dalam bentuk aslinya.
Menurut Anita Feferman, Tarski "mengubah wajah logika pada abad kedua puluh". Alonzo Church dan Alan Turing mengusulkan model formal dari komputabilitas, memberikan solusi negatif independen untuk Hilbert Entscheidungsproblem pada tahun 1936 dan 1937, masing-masing. Entscheidungsproblem meminta untuk prosedur yang, diberikan pernyataan matematika formal, algorithmically akan menentukan apakah pernyataan tersebut benar. Gereja dan Turing terbukti tidak ada prosedur seperti itu; kertas Turing memperkenalkan menghentikan masalah sebagai contoh kunci dari masalah matematika tanpa solusi algoritmik. Sistem Gereja untuk perhitungan berkembang menjadi modern λ- kalkulus, sedangkan mesin Turing menjadi model standar untuk perangkat komputasi untuk keperluan umum. Itu segera menunjukkan bahwa banyak model yang diusulkan lain dari perhitungan setara dalam kekuasaan dengan yang diusulkan oleh Gereja dan Turing. Hasil ini menyebabkan Gereja-Turing tesis bahwa setiap deterministik algoritma yang dapat dilakukan oleh manusia dapat dilakukan oleh mesin Turing. Gereja membuktikan hasil undecidability tambahan, menunjukkan bahwa baik aritmatika Peano dan logika orde pertama yang diputuskan.          
Kemudian bekerja dengan Emil Pos dan Stephen Cole Kleene pada 1940-an memperluas ruang lingkup teori komputabilitas dan memperkenalkan konsep derajat unsolvability. Hasil beberapa dekade pertama abad kedua puluh juga memiliki dampak pada filsafat analitik dan logika filosofis, terutama dari tahun 1950-an dan seterusnya, dalam mata pelajaran seperti logika modal, sementara logika, logika deontic, dan logika relevansi
Sejumlah fitur membedakan logika modern dari logika Aristoteles atau tradisional tua, yang paling penting adalah sebagai berikut: logika modern adalah fundamental kalkulus aturan operasi yang ditentukan hanya oleh bentuk dan bukan oleh arti simbol itu mempekerjakan, seperti dalam matematika. Banyak ahli logika terkesan oleh "keberhasilan" matematika, yang belum ada sengketa berkepanjangan tentang ada hasil baik matematika. CS Peirce mencatat bahwa meskipun kesalahan dalam evaluasi integral tertentu dengan Laplace menyebabkan kesalahan tentang orbit bulan yang berlangsung selama hampir 50 tahun, kesalahan, sekali melihat, dikoreksi tanpa sengketa yang serius. Peirce kontras ini dengan perdebatan dan ketidakpastian sekitarnya logika tradisional, dan terutama penalaran dalam metafisika . Dia berpendapat bahwa benar-benar "tepat" logika akan tergantung pada matematika, yaitu, "diagram" atau "ikon" pikir. "Mereka yang mengikuti metode tersebut akan ... lolos semua kesalahan, kecuali seperti akan segera dikoreksi setelah sekali dicurigai". Logika modern juga "konstruktif" daripada "abstractive"; yaitu, bukan abstrak dan memformalkan teorema yang berasal dari bahasa biasa (atau dari intuisi psikologi tentang validitas), itu teorema konstruksi dengan metode formal, maka mencari penafsiran dalam bahasa biasa. Hal ini sepenuhnya simbolik, yang berarti bahwa bahkan konstanta logis (ahli logika abad pertengahan yang disebut "syncategoremata") dan istilah categoric dinyatakan dalam simbol. Akhirnya, logika modern ketat menghindari psikologis, pertanyaan epistemologis dan metafisik.
Teori komputabilitas memiliki akarnya dalam pekerjaan Turing, Gereja, Kleene, dan Post pada 1930-an dan 40-an. Ini berkembang menjadi studi komputabilitas abstrak, yang kemudian dikenal sebagai teori rekursi. Para metode prioritas, ditemukan secara independen oleh Albert Muchnik dan Richard Friedberg pada 1950-an, menyebabkan kemajuan besar dalam pemahaman tentang derajat unsolvability dan terkait struktur. Penelitian tingkat tinggi teori komputabilitas menunjukkan koneksi ke teori himpunan. Bidang analisis konstruktif dan analisis dihitung dikembangkan untuk mempelajari isi efektif teorema matematika klasik, ini pada gilirannya mengilhami program matematika sebaliknya. Sebuah cabang yang terpisah dari teori komputabilitas, teori kompleksitas komputasi, juga dicirikan dalam hal logis sebagai hasil dari penyelidikan ke dalam kompleksitas deskriptif .