Senin, 17 Maret 2014

Handout Termokimia

Sedikit berbagi terkait handout yang saya gunakan untuk mengajar.. :)

TERMOKIMIA (1)

1.            Hukum kekekalan energi
Hukum kekekalan energi disebut juga sebagai Hukum Termodinamika I. hukum ini ditemukan berkat beberapa percobaan yang dilakukan James Prescott Joule (1818-1889) seorang ahli fisika berkebangsaan Inggris. Hukum kekekalan energi yang menyatakan energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, hanya bentuknya dapat berubah dari bentuk satu ke bentuk yang lain.
2.            Sistem dan lingkungan
Dalam termokimia, kita senantiasa berhadapan dengan reaksi kimia, khususnya energi yang menyertai reaksi tersebut. Reaksi atau proses yang menjadi pusat perhatian kita sebut sebagai sistem. Segala sesuatu yang berada di sekitar sistem, yaitu dengan apa sistem tersebut beinteraksi, disebut lingkungan.
Contoh:
Reaksi antara logam seng dengan larutan asam klorida (HCl) dalam suatu tabung reaksi disertai dengan munculnya gelembung-gelembung gas.
Sistem = Logam seng dan larutan HCl
Lingkungan = Tabung reaksi, suhu udara dan tekanan udara
3.            Entalpi (H) dan perubahan entalpi (ΔH)
Entalpi (H) menyatakan besarnya energy dalam bentuk kalor yang dimiliki oleh suatu zat. Entalpi suatu zat tidak berubah (tetap) selama tidak ada energi yang masuk atau keluar. Entalpi suatu zat tidak dapat diukur, tetapi hanya perubahan entalpinya yang dapat diukur. Perubahan entalpi diberi notasi ΔH. Perubahan entalpi adalah perubahan panas dari reaksi pada suhu dan tekanan yang tetap, yaitu selisih antara entalpi zat- zat hasil dikurangi entalpi zat- zat reaktan untuk reaksi.
4.            Reaksi endoterm dan eksoterm
Reaksi endoterm, sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan bertambah. Artinya entalpi produk (Hp) lebih besar daripada entalpi pereaksi (Hr). Akibatnya, perubahan entalpi, merupakan selisih antara entalpi produk dengan entalpi pereaksi (Hp – Hr) bertanda positif. Sehingga perubahan entalpi untuk reaksi endoterm dapat dinyatakan:
ΔH = Hp – Hr > 0                 ΔH = (+)
Reaksi eksoterm, sistem membebaskan energi, sehingga entalpi sistem akan berkurang, artinya entalpi produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi. Oleh karena itu , perubahan entalpinya bertanda negatif. Sehingga dapat dinyatakan sebagai berikut:
ΔH = Hp – Hr < 0                 ΔH = (-)

 Reaksi Endoterm                                                Reaksi Eksoterm
ΔH = (+)                                                             ΔH = (-)

5.            Persamaan termokimia
Persamaan termokimia adalah persamaan reaksi kimia yang menyertakan perubahan entalpi (ΔH). Nilai ΔH yang tertera dalam persamaan termokimia bergantung pada nilai koefisien reaksinya. Contoh:
Pada penguapan 1 mol air diserap kalor sebesar 50 kJ.
Persamaan thermokimianya :
H2O(l)   à   H2O (g)    ∆H =  50 kJ
6.            Perubahan entalpi standard dan macam- macam entalpi
Data termokimia pada umumnya ditetapkan pada suhu 250C dan tekanan 1 atm yang selanjutnya disebut kondisi standar . Perubahan entalpi yang diukur pada suhu 25oC dan tekanan 1 atm disebut perubahan entalpi standar dan dinyatakan dengan lambang ΔH0 atau ΔH298. Sedangkan perubahan entalpi yang pengukurannya tidak merujuk kondisi pengukurannya dinyatakan dengan lambang ΔH saja.
Entalpi molar adalah perubahan entalpi reaksi yang dikaitkan dengan kuantitas zat yang terlibat dalam reaksi. Dalam termokimia dikenal berbagai macam entalpi molar, seperti entalpi pembentukan, entalpi penguraian, dan entalpi pembakaran.
a)      Entalpi Pembentukan Standar (ΔHf)
Entalpi pembentukan standar adalah besarnya perubahan entalpi (kalor) yang diserap atau yang dilepaskan pada pembentukan satu mol senyawa dari unsur-unsurnya..
Contoh:
H2 (g) + ½ O2 (g) à H2O (l)          ΔHf0 = -285,85 kJ

Latihan:
Tuliskan persamaan reaksi termokimia untuk pembentukan 1 mol NH3 dari gas H2 dan N2 yang melepaskan kalor sebesar 46,2 kJ/mol!

b)     Entalpi Penguraian Standar (DHdo)
Reaksi penguraian adalah kebalikan dari reaksi pembentukan. Entalpi penguraian adalah besarnya perubahan entalpi (kalor) yang diserap untuk menguraikan satu mol senyawa menjadi unsur-unsurnya. Oleh karena itu, sesuai dengan azas kekekalan energi, nilai entalpi penguraian sama dengan entalpi pembentukannya, tetapi tandanya berlawanan
Contoh:
H2O (l) à H2 (g) + ½ O2 (g)            ΔHf0 =  +285,85 kJ
Latihan :
Tuliskan persamaan reaksi termokimia untuk penguraian 1 mol NH3 menjadi gas H2 dan N2 yang melepaskan kalor sebesar 46,2 kJ/mol!

c)      Entalpi Pembakaran Standar ( DHco)
Reaksi suatu zat dengan oksigen disebut reaksi pembakaran . Zat yang mudah terbakar adalah unsur karbon, hidrogen, belerang, dan berbagai senyawa dari unsur tersebut. Pembakaran dikatakan sempurna apabila karbon (c) terbakar menjadi CO2, hidrogen (H) terbakar menjadi H2O, belerang (S) terbakar menjadi SO2.
Entalpi pembakaran standar adalah besarnya perubahan entalpi (kalor) yang dibebaskan untuk membakar satu mol senyawa menjadi unsur atau senyawa.
Contoh :
                      CH4(g) +O2(g) →CO2(g) +2H2O(g)                              ∆Hc° = –802 kJ/mol
Latihan :
Tuliskan persamaan reaksi untuk pembakaran 1 mol butana (C4H10) dan kalor yang dilepaskan sebesar 2901 kJ/mol!

Pembakaran Sempurna dan Tidak Sempurna
Pembakaran bahan bakar dalam mesin kendaraan atau dalam industri tidak terbakar sempurna. Pembakaran sempurna senyawa hidro karbon (bahan bakar fosil) membentuk karbon dioksida dan uap air. Sedangkan pembakaran tak sempurna membentuk karbon monoksida dan uap air. Misalnya:
a. Pembakaran sempurna isooktana:
C8H18 (l) +12 ½ O2(g)   à   8 CO2 (g) + 9 H2O (g)    ΔH = -5460 kJ
b. Pembakaran tak sempurna isooktana:
C8H18 (l) + 8 ½ O2 (g)   à   8 CO (g) + 9 H2O (g)     ΔH = -2924,4 kJ
Dampak Pembakaran tak Sempurna :
Sebagaimana terlihat pada contoh di atas, pembakaran tak sempurna menghasilkan lebih sedikit kalor. Jadi, pembakaran tak sempurna mengurangi efisiensi bahan bakar. kerugian lain dari pembakaran tak sempurna adalah dihasilkannya gas karbon monoksida (CO), yang bersifat racun. Oleh karena itu, pembakaran tak sempurna akan mencemari udara.

Latihan Soal
1.      Jika diketahui reaksi termokimia
CO2 + H2O à CH3OH + 3/2 O2                      ΔH = 160 kkal
Tentukan harga ΔH reaksi :
2CH3OH + 3O2 à 2CO2 + 4H2O
2.      Jika diketahui reaksi :
NH3 + 5/4 O2 à NO2 + 3/2 H2O                       ΔH = -292 kJ/mol
Tentukan ΔH reaksi :
4NO2 + 6H2O à 4NH3 + 5 O2
3.      Diketahui ∆ H   C2H6 adalah -25 kJ/mol, tentukan kalor yang dilepas pada pembentukan 3,6 gram  C2H6  dan tuliskan persamaan termokimianya !
4.      Diketahui ∆Hdo  CO2 = 400 kJ, Tentukan kalor yang menyertai penguraian 2 mol CO2
Ar C=12, Ar O=16

5.      Tuliskan persamaan reaksi untuk pembakaran 1 mol etanol (C2H5OH) dan kalor yang dilepaskan sebesar 949 kJ/mol!

TERMOKIMIA (2)
PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI
           
1.      Kalorimeter
 









          Gambar 1. Kalorimeter Bom                       Gambar 2. Kalorimeter Sederhana

Untuk menentukan perubahan entalpi (DH) suatu reaksi dapat dilakukan dengan suatu percobaan menggunakan kalorimeter, baik kalorimeter bomb maupun kalorimeter sederhana. Dalam menentukan DH menggunakan kalorimeter, kita akan selalu berhubungan dengan kalor atau panas. Untuk menentukan jumlah kalor suatu zat secara umum berlaku rumus :
Rounded Rectangle: q = m . c . DT
atau
q = C . DT
 





Dengan,    q   = jumlah kalor ( joule )
m  = massa zat ( gram )
c   = kalor jenis ( Jg-1 K-1)
C   = kapasitas kalor dalam JK-1
ΔT = perubahan suhu ( Takhir – Tawal )

Kalorimeter bom merupakan suatu calorimeter yang dirancang khusus, sehingga sistem benar- benar berada dalam keadaan terisolasi. Reaksi pembakaran yang terjadi di dalam bom, akan menghasilkan kalor dan diserap oleh air dan bom pada suhu yang sama, yang ditunjukkan dengan adanya kenaikan suhu air. Oleh karena itu, dianggap idak ada kalor yang diserap maupun dilepaskan oleh sistem ke lingkungan selama reaksi pembakaran berlangsung, maka:
qreaksi = -(qbom + qair)
dengan                 q = kalor

Jumlah kalor yang diserap oleh bom dapat dihitung dengan mengukur kapasitas kalor bom.

qbom = Cbom + ΔT

dengan,    Cbom      = kapasitas kalor bom (Jo C-1 atau JK-1)
ΔT       = perubahan suhu (oC atau K)

Besarnya kalor yang menyebabkan perubahan suhu (kenaikan atau penurunan suhu) air yang terdapat dalam kalorimeter dirumuskan sebagai berikut:
qair = m x c x ΔT
dengan,    m         = massa air dalam calorimeter (gram)
                 c          = kalor jenis air dalam calorimeter (J g-1 K-1)
                 ΔT       = perubahan suhu (K atau oC)

Contoh:
Di dalam suatu kalorimeter bom direaksikan 0,16 gram gas metana (CH4) dengan oksigen berlebihan. Ternyata terjadi kenaikan suhu 1,56°C. Jika diketahui kapasitas kalor kalorimeter adalah 958 J°Cˉ¹, massa air didalam kalorimeter adalah 1000 gram dan kalor jenis air 4,18 Jgˉ¹°Cˉ¹. Tentukan kalor pembakaran (∆Hoc) gas metana dalam kJ.molˉ¹. (Ar C=12, H=1)
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)

Jawab:
Kalor yang dilepas sama dengan kalor yang diserap oleh air dalam kolorimeter dan oleh kalorimeternya, maka:
qair = mair x cair x ∆T
                 = 1000 g x 4,18 Jgˉ¹°Cˉ¹ x 1,56°C
                 = 6520 J
qkal            = Ckal x ∆T
                 = 958 J°Cˉ¹ x 1,56°C
                 = 1494 J
Sesuai azas Black :
q reaksi  = - ( q air + q kalorimeter)
q reaksi  = - (6520 + 1494) J
                 = -  8014 J
                 = - 8,014 kJ
Jumlah metana yang dibakar sebanyak 0,16 gram
Mol CH4 =   gram / Mr  = 0,16 gram / 16
          = 0,01 mol
Maka Hcuntuk setiap 1 mol CH4  sebanyak
         =  - 8,014 kJ/0,01 mol
       =  - 801,4 kJ.molˉ¹

Latihan Soal 1.1 :
Dalam suatu calorimeter direaksikan 100 cm-3 larutan NaOH 1 M dengan 100 cm-3 larutan HCl 1M, ternyata suhunya naik dari 25oC menjadi 31oC. Kalor jenis larutan dianggap sama dengan kalor jenis air yaitu 4,18 J g-1 K-1 dan massa jenis larutan dianggap 1 g cm-3. Jika dianggap bahwa kalorimeter tidak menyerap kalor, tentukanlah entalpi dari reaksi:
NaOH (aq) + HCl (aq) à NaCl (aq) + H2O (l)

2.      Hukum Hess
Kalor reaksi atau ∆H tidak bergantung pada jalannya reaksi, tetapi hanya ditentukan oleh keadaan awal dan akhir.


Contoh Soal:
Diketahui :
2H2(g)  + O2(g) 2H2O(l)   ΔH = - 136 Kkal
H2(g) + O2(g)H 2O2(l)       ΔH = - 44,8 Kkal
Hitung  ΔH untuk reaksi :
2H2O2(l)2H2O(l) + O2(g)

Jawab:
2H2(g)  + O2(g)           2H2O(cair)               ΔH = - 136 Kkal
2H2O2(cair) →2H2(g) + 2O2(g)             ΔH = + 89,6 Kkal
                                                                                                        +
2H2O2(l)→ 2H2O(l) + O2(g)               ΔH = -46,4 Kkal


Latihan Soal 2.1
Diketahui reaksi- reaksi berikut:
S(s) + O2 (g) à SO2 (g)                           ΔH = A kkal
2 SO2 (g) + O2 (g) à 2SO3 (g)                ΔH = B kkal
Hitung perubahan entalpi  (ΔH) untuk reaksi berikut:
2 S(s) + 3 O2 (g) à 2SO3 (g)

3.      Data ΔH Pembentukan Standar
Reserved: ∆H Reaksi = ∆Hf°  Produk -  ∆Hf° ReaktanApabila dalam suatu reaksi diketahui entalpi pembentukan standar senyawa-senyawa yang ikut bereaksi, maka perubahan entalpi reaksi tersebut dapat dicari :




Contoh Soal:
Kalau kita mengetahui entalpi pembentukan Fe3O4 = -266 kkal dan entalpi pembentukan H2O (g) = -58 kkal, maka ΔH reaksi :
3Fe + 4 H2O (g) à Fe3O+ 4 H2               adalah sebesar …
Jawab:
ΔH            = ΣΔH hasil reaksi – ΣΔH pereaksi
                 = ( 1. ΔH Fe3O4 + 4. ΔH H2 ) – (3. ΔH Fe + 4. ΔH H2O )
                 = (1. -277 + 4.0 ) – (3. 0 + 4. 58)
                 = -34 kkal
Latihan 3.1
Diketahui:
Hf° CH4O(l) = –238,6 kJ/mol
Hf° CO2(g) = –393,5 kJ/mol
∆Hf° H2O(l) = –286 kJ/mol
a)      Tentukan ∆H reaksi pembakaran CH4O sesuai reaksi:
     CH4O(l) + 2 O2(g) D CO2(g) + 2 H2O(l)
b)      Tentukan jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 8 gram metanol (CH4O) (Ar C = 12, O = 16, dan H = 1)!

4.      Energi Ikatan
Besarnya Energi yang diperlukan untuk memutuskan 1 mol ikatan dari suatu molekul dalam wujud gas.
∆H Reaksi = ∆H Pemutusan Ikatan - ∆H Pembentukan Ikatan
 
 



atau
∆H Reaksi = ∆H Pereaksi- ∆H Produk
 
 



Contoh Soal:
Diketahui energi ikatan:
C-H = 413 kJ/mol
O=O = 495 kJ/mol
C=O = 799 kJ/mol
H-O = 463 kJ/mol
Maka besarnya kalor yang dilepas dari pembakaran 3,2 gram CH4 (C=12, H=1) sesuai reaksi:   CH4 + 2O2→ CO2 + 2 H2O
adalah.......
Jawab:
∆H Reaksi = ∆H Pemutusan Ikatan - ∆H Pembentukan Ikatan
∆H Reaksi = ∆H Pereaksi- ∆H Produk
∆H Reaksi = {1(4 x C-H)+2(1 x O=O)} – {1(2 x C=O)+2(2 x O-H)}
∆H Reaksi = {1(4 x 413)+2(1 x 495)}–{1(2 x 799)+2(2 x 463)}
∆H Reaksi = (1652 + 990) kJ/mol – (1598 + 1852)kJ/mol
∆H Reaksi = 2642 kJ/mol – 3450 kJ/mol
∆H Reaksi = -808 kJ/mol → untuk 1 mol  CH4
3,2 gram CH4 = 3,2 gram x 1mol/16gram = 0,2 mol
Untuk 0,2 mol CH4 = -808 kJ/mol x 0,2 mol = -161,6 kJ

Latihan 4.1
Diketahui energi ikatan rata-rata sebagai berikut.
H – H = 436 kJ/mol
Cl – Cl = 242 kJ/mol
H – Cl = 431 kJ/mol
Untuk menguraikan 73 gram HCl menjadi H2 dan Cl2 mempunyai ΔH sebesar …

LATIHAN SOAL TERMOKIMIA (2)
1.      Jika diketahui
C2H4(g) + 3O2(g) → 2CO2(g) + 2H2O(l)                DH = -1411,00 kJ
C2H4(g) + H2O(l) → C2H5OH(l)                             DH = -44,15 kJ
Maka berapa nilai DH dalam kJ untuk reaksi
C2H5OH(l) + 3O2(g) → 2CO2(g) + 3H2O(l) ?

2.      Diketahui:
D C3H8(g) = -104 kJ/mol
D CO2(g) = -393,5 kJ/mol
D H2O(g) = -242 kJ/mol
Perubahan entalpi pada reaksi:
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(g) adalah ... kJ.

3.      Diketahui data-data berikut:
Ca(s) + ½O2(g) → CaO(s)                       DH = -635,5 kJ
C(s) + O2(g) → CO2(g)                            DH = -393,5 kJ
Ca(s) + C(s) + 3/2O2(g) → CaCO3(s)         DH = -1.207,1 kJ
Hitunglah DH reaksi: CaO(s) + CO2(g) → CaCO3(s) !

4.      Logam aluminium dapat diperoleh menurut reaksi:
Al2O3(s) + 3C(s) → 2Al(s) + 3CO(g)
Diketahui:                                      
D Al2O3(s) = -1.699,8 kJ/mol
DCO(g)     = -110,5 kJ/mol
Hitunglah kalor yang diperlukan untuk memperoleh 13,5 gram Al!

5.      Diketahui data energi ikatan:
H – H = 436 kJ/mol
C – H = 415 kJ/mol
C – C = 350 kJ/mol
C = C = 611 kJ/mol
Hitunglah DH reaksi untuk reaksi adisi gas etena menjadi gas etana berdasarkan reaksi C2H4(g) + H2(g) → C2H6(g) !

6.      Diketahui D NH3(g) = -46,2 kJ/mol; Energi ikatan H – H = 436 kJ/mol; Energi ikatan N – H = 390,2 kJ/mol. Nilai Energi ikatan NºN = ... kJ/mol.


1 komentar: