LAJU REAKSI
A. PENDAHULUAN
Sebelum masuk materi pokok laju reaksi, kalian harus
sudah memiliki pengetahuan prasyarat, yaitu terkait materi konsentrasi. Konsentrasi
merupakan jumlah relatif zat terlarut dalam larutan. Dapat dinyatakan dengan
molaritas.
M = molaritas (M)
n = jumlah mol zat
terlarut (mol)
V = volume larutan
(liter)
Karena mol adalah gram dibagai dengan Mr maka molaritas
dapat juga dicari dengan rumus:
g = massa zat terlarut (gram)
Mr = massa molekul
relatif
mL = volume larutan
(mililiter)
Kemolaran larutan pekat yang sudah diketahui
kadar dan massa jenisnya dihitung dengan rumus:
M = molaritas larutan
= massa jenis
Mr = massa molekul relatif
Molaritas dapat
digunakan untuk pelarutan zat murni dan juga pengenceran. Adapun rumus untuk pengenceran adalah sebagai
berikut:
V1 . M1 = V2
. M2 V1 . M1 = volume dan
konsentrasi mula-mula
V2 . M2 = volume dan konsentrasi setelah pengenceran
B. PENGERTIAN
LAJU REAKSI
Laju reaksi didefinisikan sebagai laju berkurangnya
konsentrasi pereaksi per satuan waktu atau laju bertambahnya konsentrasi produk
per satuan waktu.
Contoh
reaksi: aA + bB à cC + dD
Contoh Soal:
Suatu
eksperimen reaksi : A + B à C. Diketahui bahwa konsentrasi C bertambah dari 0
menjadi 0,05 mol/liter dalam waktu 20 detik. Tentukan laju reaksi pembentukan zat C tersebut!
Jawab:
Reaksi
A + B à C
Latihan 2.1
Percobaan
reaksi 2X + Y à X2Y selama 60 detik. Konsentrasi X 0,5 M
berubah menjadi 0,2 M. Bagaimana laju berkurangnya konsentrasi X?
Latihan 2.2
Pada
percobaan reaksi 2A + B à A2B diperoleh data sebagai berikut:
No Percobaan
|
[A2B] (mol/L)
|
Waktu (menit)
|
1
|
0,00
|
0
|
2
|
0,06
|
30
|
3
|
0,12
|
60
|
Bagaimana
laju pembentukan A2B?
C. FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa besarnya
laju reaksi dari suatu reaksi kimia dipengaruhi oleh banyak faktor. Dengan
mengetahui faktor- faktor yang berpengaruh terhadap laju reaksi akan
memungkinkan kita untuk dapat mempercepat terjadinya suatu reaksi. Faktor-
faktor yang mempengaruhi laju reaksi sebagai berikut:
1. Konsentrasi
Pengaruh konsentrasi
berkaitan dengan jumlah partikel yang terlibat dalam tumbukan. Apabila konsentrasi pereaksi bertambah, maka jumlah
partikel-partikel akan meningkat. Dengan demikian, partikel tersebut menjadi lebih
dekat dan jumlah tumbukan efektif juga akan meningkat. Hal ini berarti terjadi
peningkatan laju reaksi. Sebaliknya jika konsentrasi peraksi berkurang, maka
jumlah pertikel akan menurun sehingga jumlah tumbukan efektif lebih sedikit. Hal ini berarti terjadi penurunan laju reaksi.
Konsentrasi rendah Konsentrasi tinggi
2. Luas
Permukaan Bidang Sentuh
Untuk memahami pengaruh luas permukaan bidang sentuh
suatu zat dapat diikuti dengan cara membandingkan proses pelarutan. Jika
kita melarutkan gula dalam bentuk bongkahan dengan yang berbentuk kristal
halus, mana yang lebih cepat larut ?.
Kita
sepakat bahwa kristal halus lebih cepat melarut, hal ini terjadi karena pada
kristal halus luas permukaan lebih besar dan menyebabkan tumbukan antara
molekul gula dan air lebih mungkin terjadi. Sehingga kecepatan reaksi lebih
besar pula.
Gambar
Luas permukaan zat sangat berpengaruh pada kecepatan reaksi
Reaksi kimia dapat berlangsung jika molekul-molekul,
atom-atom atau ion-ion dari zat pereaksi terlebih dahulu bertumbukan. Semakin
luas permukaan sentuhan antara zat-zat yang bereaksi semakin banyak
molekul-molekul yang bertumbukan dan semakin cepat reaksinya.
3. Suhu
Umumnya reaksi akan berlangsung lebih cepat jika
dipanaskan karena kenaikan suhu akan menyebabkan energy kinetik
partikel-partikel zat yang bereaksi meningkat. Makin besar suhu, energi kinetik
partikel makin besar. Akibatnya pergerakan partikel makin cepat sehingga
tumbukan yang terjadi makin cepat dan laju reaksi makin besar.
Umumnya setiap
kenaikan suhu 10°C, laju reaksi naik 2x lebih besar dari semula. Jika t
adalah lamanya reaksi, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
dengan
Keterangan: lamanya reaksi pada T2°C
lamanya reaksi pada T1°C
: suhu awal
: suhu akhir
Sedangkan
untuk perubahan laju reaksinya, dapat dirumuskan:
Keterangan : kenaikan laju
reaksi
: laju reaksi
akhir
: laju reaksi awal
4. Katalis
Katalisator adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi
tapi zat tersebut tidak mengalami perubahan kimia pada akhir reaksi. Kenaikan
konsentrasi katalisator juga akan menaikkan laju reaksi . selain itu
katalisator juga menurunkan energy aktivasi sehingga mempercepat laju reaksi.
Tumbukan yang
menghasilkan reaksi adalah tumbukan efektif, yaitu energi tumbukan pereaksi
yang melebihi energi aktivasi. Sedangkan fungsi katalis yaitu mengubah
mekanisme reaksi dengan membuat tahap-tahap reaksi yang memiliki energi
aktivasi yang lebih rendah. Katalis dapat menurunkan energi
aktivasi (Ea), sehingga dengan energi yang sama jumlah tumbukan yang berhasil
lebih banyak sehingga laju reaksi makin cepat.
Diagram energi
potensial dari reaksi kimia dengan menggunakan katalisator dan yang tidak
menggunakan katalisator.
D. TEORI
TUMBUKAN
Teori tumbukan menyatakan bahwa reaksi kimia terjadi
karena adanya partikel-partikel yang saling bertumbukan. Namun, tidak semua
tumbukan pereaksi dapat menimbulkan reaksi, tetapi hanya tumbukan antar
partikel yang efektiflah yang dapat menimbulkan reaksi.
Energi minimum yang harus dimiliki partikel pereaksi
sehingga menimbulkan tumbukan efektif dinamakan energy aktivasi atau energy
pengaktifan (Ea). Makin kecil energy aktivasi, makin mudah suatu
reaksi terjadi. Reaksi yang terjadi pada suhu rendah memiliki energy
pengaktifan yang rendah pula. Sebaliknya, reaksi yang memiliki energy
pengaktifan besar, hanya dapat berlangsung pada suhu tinggi. Perhatikan energy
pengaktifan pada diagram reaksi eksoterm dan endoterm berikut:
Reaksi Eksoterm Reaksi
Endoterm
Faktor- factor penentu laju reaksi dan orde reaksi
dapat dijelaskn nerdasarkan teori tumbukan sebagai berikut:
1. Konsentrasi.
Semakin besar konsentrasi maka frekuensi
tumbukan akan makin besar sehingga laju
reaksinya semakin cepat.
2. Luas
Permukaan. Semakin besar luas permukaan sentuh maka semakin besar pula frekuensi
tumbukan sehingga laju reaksinya semakin cepat.
3. Suhu.
Semakin tinggi suhu menyebabkan semakin banyak molekul yang mencapai
energi pengaktifan sehingga laju reaksinya semakin cepat.
4.
Katalis. Penambahan katalis akan menurunkan energi
aktifasi sehingga laju reaksinya semakin cepat.
E. PERSAMAAN
LAJU REAKSI DAN ORDE REAKSI
Persamaan laju reaksi menyatakan hubungan kuantitatif
antara konsentrasi pereaksi (reaktan) dengan laju reaksi.
|
Maka persamaan lajunya:
Dengan k : tetapan jenis reaksi
x : orde
reaksi terhadap A
y : orde
reaksi terhadap B
Orde total = x + y
Contoh
Soal:
1. Reaksi 2NO(g) + H2(g) à N2O(g) + H2O(g) mempunyai
persamaan laju v = k [NO]2[H2]
a. Berapakah orde reaksi terhadap NO dan orde reaksi
terhadap H2?
b. Berapa orde totalnya?
Jawab :
Nilai k (tetapan jenis reaksi) bergantung pada jenis pereaksi, suhu, dan
katalis. Sedangkan orde
reaksi ditentukan berdasarkan percobaan. Orde reaksi menyatakan besarnya
pengaruh konsentrasi pereaksi terhadap laju reaksi.
Contoh
Soal:
2. Nitrogen oksida bereaksi dengan
hidrogen membentuk dinitrogen oksida dan uap air sesuai dengan reaksi berikut.
2NO(g) + H2(g) à N2O(g) + H2O(g)
mempunyai persamaan laju v = k [NO]2[H2].
Berdasarkan informasi tersebut, lengkapi tabel berikut.
Percobaan
|
Konsentrasi awal (M)
|
Laju Reaksi (M det-1)
|
|
NO
|
H2
|
||
1
|
1
|
1
|
X
|
2
|
1
|
2
|
…
|
3
|
2
|
1
|
…
|
4
|
2
|
2
|
…
|
5
|
0,5
|
4
|
…
|
Jawab :
Pada percobaan 1: v = k [NO]2[H2]
X = k (1)2(1)
k = X
Maka persamaan laju dapat di
tulis : v = X [NO]2[H2]
Pada Percobaan 2: v = X (1)2(2)
= 2X
Pada Percobaan 3: v = X (2)2(1)
= 4X
Pada Percobaan 4: v = X (2)2(2)
= 8X
Pada Percobaan 5: v = X
(0,5)2(4) = X
3. Gas nitrogen oksida dan
gas bromin bereaksi menurut persamaan:
2NO (g) + Br2(g) à 2NOBr(g)
Laju reaksi diikuti dengan mengukur
pertambahan konsentrasi NOBr dan diperoleh data sbb:
Percobaan
|
[NO] (M)
|
[Br2] (M)
|
Laju NOBr (M det-1)
|
1
|
0,1
|
0,1
|
12
|
2
|
0,1
|
0,2
|
24
|
3
|
0,2
|
0,1
|
48
|
4
|
0,3
|
0,1
|
108
|
Tentukan orde reaksi NO dan Br2!
Jawab:
Untuk Percobaan 1 dan 2, konsentrasi NO sama, maka
orde untuk Br2 adalah :
Untuk percobaan 1 dan 3, konsentrasi Br2
sama, maka orde untuk NO adalah :
Dengan demikian, orde reaksi NO adalah 2 dan orde
reaksi Br2 adalah 1. Dengan persamaan laju : v = k [NO]2[Br2]